Pelatihan Pencegahan Stunting bagi Perawat Puskesmas se-Kabupaten Bantul Oleh 3 Dosen Keperawatan UMY

August 9, 2023, oleh: superadmin

Pelatihan Pencegahan Stunting bagi Perawat Puskesmas se-Kabupaten Bantul yang diselenggarakan oleh Kerjasama dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bantul dengan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perwatan Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Bantul pada tanggal 31 Juli sampai dengan 21 Agustus 2023, Rabu 9/8.

Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi Indonesia adalah rendahnya status gizi yang dialami oleh anak. Status gizi adalah suatu keadaan keseimbangan antara penyerapan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Stunting adalah suatu kondisi kegagalan tumbuh dan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan makanan yang tidak memadai akibat kekurangan gizi jangka panjang, sehingga balita mempunyai tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan balita seusianya, yang diukur dengan panjang atau tinggi badan dan hasilnya menunjukkan lebih dari minus dua standar deviasi tumbuh kembang anak.

Pemateri pertama disampaikan oleh Novita Kurnia Sari, S.Kep., Ns., M.Kep, yang menyampaikan materi terkait komunikasi efektif dan inovasi yang dapat dilakukan oleh peserta pelatihan dalam penanganan stunting. Peserta pelatihan diminta untuk membuat layanan inovasi yang dapat diberikan dan dipresentasikan diakhir sesi pelatihan.

Materi kedua disampaikan oleh Dr. Titih Huriah, S.Kep., Ns., Sp.Kom. yang  menyampaikan materi terkait asuhan keperawatan individu dan Keluarga stunting. Selain menyampaikan materi asuhan keperawatan, juga disampaikan bagaimana melakukan advokasi dan lobbying terkait kasus stunting kepada para pemangku kebijakan maupun sector yang terkait. Peserta tidak hanya diberikan materi, tetapi diminta untuk melakukan role play terkait advokasi.

Materi terkahir disampaikan oleh Dinasti Pudang Binoriang, M.Kep., Ns., Sp.Kep.Kom, yang menyampaikan terkait asuhan keperawatan stunting di Komunitas/ masyarakat.  “Asuhan keperawatan Komunitas harus melihat 3 level prevensi, yaitu prevensi primer, sekunder dan tersier melalui upaya promotive, preventif, kuratif serta rehabilitative” Imbuh Pudang dalam penyampaian materinya.

Peserta pelatihan juga dipaparkan bagaimana membuat diagnosa keperawatan Komunitas menggunakan buku 3S yaitu Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).

Christin salah satu peserta pelatihan mengungkapkan Pelatihan asuhan keperawatan stunting sangat bagus, update ilmunya berguna untuk kami dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Narasumbernya juga bagus sesuai dengan komepetensi yang diharapkan. Harapan setelah diadakan pelatihan ini dapat meningkatkan dan mengupdate ilmu bagi perawat sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan bagi masyarakat. 
(D_P)